Belajar Mendengar



Begitu banyaknya permasalahan yang muncul disebabkan karena ketidak mampuan kita berkomunikasi. Lho maksudnya gimana ini? Komunikasi itu kan tinggal menyampaikan pesan lalu kita dengar pendapatnya seperti apa, dan dilanjutkan dengan diskusi. Ya idealnya seperti itu, hanya kita juga harus paham bahwa banyak hal yang mempengaruhi perjalanan topik/pesan tersebut saat berusaha disampaikan. Salah satunya adalah ego.

Lho kok ego? Iya ego itu berkali-kali menjadi penghalang komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Kok bisa begitu? Karena seringkali terjadi dalam sebuah diskusi, komunikasi itu terhenti karena di trigger oleh ego. Sebentar….mungkin akan lebih mudah jika saya berikan contoh cerita kali ya.

Suatu hari, saya bertemu dengan salah seorang teman baru yang juga dikenalkan oleh teman saya yang lain. Pembicaraan dibuka oleh saling berkenalan dan lalu dilanjutkan dengan berbagi ide. Namun baru mulai membuka cerita dan tercetus topik ide tersebut, teman baru ini langsung menumpahkan seluruh ide-ide tentang topik yang serupa (tapi tak sama), sehingga saya akhirnya memutuskan berhenti untuk berbagi. Komunikasi yang terbentuk jadi berbalik satu arah. Saya tidak bisa menyelesaikan penyampaian pesan ke teman baru saya, karena dengan tiba-tiba ia jadi seolah langsung tahu semua permasalahannya (which is not), menyudutkan saya menjadi seorang pendengar yang ia harapkan menyetujui ide yang ia sampaikan.

Saya tidak sekali dua kali bertemu dengan orang seperti ini. Punya ide segudang, punya kemampuan mewujudkannya, namun tidak mampu mendengarkan. Saya menganggap orang-orang seperti ini punya masalah dengan ego sehingga mereka tidak bisa mendengarkan orang lain. Apakah hal tersebut salah? Ya, bisa salah dan bisa juga tidak. Ini masalah kecocokan. It takes two to Tango, except if you want to dance alone. Bisa jadi orang-orang seperti itu merasa tidak punya masalah (awalnya tidak), namun ketika ia mulai berusaha mendikte idenya ke arah yang ia rasa benar dan keukeuh bilang bahwa ini adalah pemecahan yang kita semua butuhkan, saat itu juga komunikasi tidak ketemu. Paham atau tidak paham jadi bukan masalah lagi karena hanya satu pemahaman yang ingin ia dengar, sampai akhirnya orang tersebut belajar mendengar dan memahami inti permasalahan yang tidak ia dapatkan.

Pernah mengalami hal seperti ini?

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.