Semesta



Minggu lalu saya bertemu dengan teman-teman SMP. Ya seperti biasanya, jika bertemu dengan teman-teman masa kecil pastilah kita mengangkat kembali cerita-cerita masa lalu di saat kita semua bersama-sama ada di satu masa. Mulai dari kenakalan-kenakalan yang kita lakukan dahulu sampai cerita-cerita menyenangkan. Begitu beranjak ke cerita masa sekarang, maka update yang sebenarnya mulai terjadi. Kejadian-kejadian suka-duka menjalani kehidupan mulai saling dipertukarkan, tentunya dengan kedalaman yang disesuaikan dengan senyaman apa kita bercerita dengan teman-teman kita tersebut.

Kita mulai membicarakan bagaimana kita menjalankan hidup, pekerjaan kita, penyakit yang diderita, dan lain sebagainya seputar itu. Pada saat itulah saya yakin kebanyakan dari kita menyadari, secara luas kita ada dalam semesta yang berbeda dibandingkan saat kita bersama-sama sekolah dulu.

Mendengarkan kisah-kisah perjalanan hidup teman-teman membuat saya tidak merasa sendiri dalam semesta tersebut. Mereka juga mengalaminya dan kadang lebih sulit. Refleksi pengalaman yang didapat membuat kita sadar bahwa setiap orang memiliki semestanya sendiri-sendiri dimana mereka juga mungkin berusaha belajar dari semesta yang dapat mereka lihat dari sisi kita.

Kita boleh saja merasa hidup kita yang paling sulit, namun cobalah mendengarkan kisah hidup orang lain maka semua jadi terasa lebih berimbang. Karena kita hidup dalam semesta kita masing-masing yang memang diciptakan untuk kita secara adil dan berimbang.

Photo by Jaymantri on Pexels.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.