Maaf

: kawan

ketika sejentik belaian alun
masuk kedalam rongga kebun
terasa bagai pasir berpantun
sewaktu tetes segara beruntun

ada lega rasa di dada
ketika bisikmu menusuk raga
sujudku menangkap haru dahaga
akan maafmu yang kudamba

kawanku....
maaf kuhaturkan, dipangkuanmu...

*puisi ini diambil dari Arus Kata*

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.