Maaf
: kawan
ketika sejentik belaian alun
masuk kedalam rongga kebun
terasa bagai pasir berpantun
sewaktu tetes segara beruntun
ada lega rasa di dada
ketika bisikmu menusuk raga
sujudku menangkap haru dahaga
akan maafmu yang kudamba
kawanku....
maaf kuhaturkan, dipangkuanmu...
*puisi ini diambil dari Arus Kata*
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home